Wednesday 15 November 2017

Komunitas 1000 Guru Tangerang Selatan : TNG #8 Spesial Anniversary Ke-2 di Kampung Konservasi RIMBUN



Volunteering and its Surprising Benefits

How Giving to Others Makes You Healthier and Happier (https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/volunteering-and-its-surprising-benefits.htm)


Adakah yang pernah membaca artikel yang judulnya saya tulis di atas? Sedikit banyak artikel tersebut dapat memberikan gambaran tentang manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan sukarela (relawan) yang kita ikuti. Saya suka sekali dengan tagline yang ditulis pada artikel tersebut, "How giving to others makes you healthier and happier"

Benar sekali, memberi (apapun bentuknya) akan membuat kita lebih bahagia dan sehat tentunya. Saya sendiri sudah merasakan bagaimana manfaat mengikuti kegiatan-kegiataan volunteering, terutama yang berhubungan dengan pendidikan. Dan melalui tulisan ini saya ingin berbagai sedikit cerita ketika saya mengikuti salah satu kegiatan volunteering beberapa minggu yang lalu. Kegiatan ini adalah kegiatan yang banyak diminati oleh anak-anak muda di Indonesia, para generasi melenial, namanya Teaching and Giving #8 Special Anniversary ke-2 Komunitas 1000 Guru Tangerang Selatan yang diadakan pada tanggal 28-29 Oktober 2017 di Kampung Konservasi Rimbun, Tangerang Selatan. 

Bagi yang belum mengetahui apa itu 1000 guru, berikut adalah sedikit informasi yang saya kutip dari website resmi Komunitas 1000 guru https://seribuguru.org/. 

Komunitas 1000 juga mempunyai akun twitter @1000_guru melalui akun tersebut Jemi membagikan potret pendidikan Indonesia dan kegiatan dia mengajar di beberapa sekolah yang kekurangan guru bersama rekan-rekannya. Diluar dugaan kurang dari setahun followers akun @1000_guru sudah mencapai 20.000 akun. Banyak followers @1000_guru yang menanyakan bagaimana caranya agar bisa ikut turut serta mengajar ke daerah Pedalaman. Dari pertanyaan itu tercetus ide buat kegiatan Travelling & teaching  (T&T). Kegiatan ini pertama kali terselenggara ke daerah Muncang, Banten. Di Kegiatan T&T, peserta yang mendaftar bisa menikmati keindahan alam sambil mengajar anak-anak di daerah tersebut

Awalnya saya hanya kepo di akun instagramnya dan beberapa akun 1000 guru regional yang dekat dengan tempat saya tinggal saat ini. Sebelumnya saya pernah berencana untuk ikut kegiatan di regional Bogor, tetapi karena jadwal yang bentrok dengan kerjaan maka saya mengurungkan niat tersebut.  Sempat kecewa, namun kemudian saya memperoleh kesempatan 'kedua' untuk ikut di regional Tangerang Selatan, yeay! 

---

Pagi ini dengan penuh semangat saya berangkat tepat setelah sholat subuh dari kosan untuk mengejar kereta pertama dari Tangerang yaitu jam 05.00. Namun karena jarak tempuh Tangerang (Poris) - Tangsel (Rawa Buntu) yang kurang lebih selama 2 jam apabila ditempuh dengan KRL dan ternyata jarak lokasi kegiatan yang lumayan jauh dari St. Rawa Buntu, alhasil saya sampai di lokasi sekitar jam setengah 8. Telat sih tapi mau gimana lagi :( Ini adalah kali pertama saya mengikuti kegiatan volunteering 1000 guru, awalnya ragu karena sendiri dan tidak kenal dengan siapapun tapi bismillah deh :) 

Kesan pertama saya ketika tiba di lokasi kegiatan adalah senang dan semangat. Kenapa? Karena ternyata tempat kegiatannya memang 'rimbun' seperti pedesaan di tengah kota, rasanya seperti di rumah ini mah hehe. Selain itu melihat adik-adik dari SD 02 Buaran, Pamulang yang bersemangat membuat saya semakin bersemangat untuk bersenang-senang dengan mereka hari ini. Oya, ternyata tidak 'seseram' yang saya bayangkan, kakak-kakak panitia dan volunteer nya ramah-ramah kok, memang baru kenal tapi ngobrolnya nyambung dan rasanya seperti bertemu dengan teman lama. Mungkin karena kita satu frekuensi kali ya? 


Upacara Bendera Memperingati Hari Sumpah Pemuda (Doc : 1000 Guru Tangsel) 

Acara diawali dengan upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini (Sabtu, 28 Oktober 2017). Semua peserta upacara mengikuti jalannya kegiatan dengan khidmat. Rasanya sudah lama sekali saya tidak mengikuti upacara bendera seperti ini. Selain adik-adik dari SD 02 Buaran dan guru-guru pendamping, hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang bertindak sebagai pembina upacara sekaligus membuka acara hari ini.  Serta hadir juga pemilik dan pengelola Kampung Konservasi Rimbun yang turut serta mendukung berlangsungnya kegiatan hari ini. Upacara bendera kemudian diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta upacara. 

Foto Bersama (Doc : 1000 Guru Tangsel)

---

Setelah upacara bendera selesai, selanjutnya dilakukan pembagian kelompok untuk adik-adik peserta dan kakak-kakak volunteer. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok. Oya, saya masuk di kelompok 3 nih. dan bahagianya saya dipertemukan dengan teman-teman yang keren dan asyik banget.. Hore!

Bersama adik-adik dari kelompok 3 (Doc : 1000 Guru Tangsel)

Kakak-kakak volunteer Kelompok 3 dan 4, asyik banyak teman baru! (Doc : 1000 Guru Tangsel)

Setelah melakukan perkenalan singkat dengan seluruh anggota kelompok dan tidak lupa membagikan name-tag, kegiatan pertama yang akan kami ikuti adalah belajar menanam Kubis (kol). Kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang sering kita konsumsi. Kira-kira seperti apa ya proses menanamnya? yuk kita belajar langsung sambil seru-seruan bersama kelompok 3 dan 4!

Penyemaian benih tanaman kubis (Doc : 1000 Guru Tangsel)

Pertama-tama adik-adik diajarkan bagaimana cara pembibitan tanaman kubis. Adik-adik mendengarkan dengan seksama penjelasan dari Bapak pengurus kebunnya. Setelah mendengarkan penjelasan singkat, adik-adik diajarkan secara langsung cara pembibitannya. Mulai dari menyiapkan wadah (polybag) untuk menanam benih, kemudian mengisi dengan tanah yang telah disiapkan, meletakkan benih di dalamnnya lalu meletakkannya pada tempat yang telah disediakan. Selain itu, adik-adik juga diajarkan bagaimana cara merawat dan menyirami benih tersebut hingga menjadi bibit yang siap untuk dipindahkan ke lahan. 

Pemindahan bibit kubis ke lahan (Doc : 1000 Guru Tangsel)
Setelah bibit kubis siap untuk dipindahkan ke lahan, adik-adik juga diajarkan secara langsung bagaimana cara pemindahannya serta perawatannya hingga panen nanti. Wah seru sekali ya praktik langsung seperti ini, asyik!

Kegiatan menanam bibit tanaman kubis (Doc : 1000 Guru Tangsel)


Selain belajar cara menanam kubis, adik-adik juga diajak melihat langsung bagaimana cara pembuatan pupuk kompos dari sampah organik, disini juga dijelaskan tentang cara memilah jenis-jenis sampah. Wah, belajar langsung di alam memang menyenangkan ya!
Selanjutnya adik-adik akan diajak untuk berkreasi bersama kakak-kakak volunteer membuat berbagai kerajinan tangan. Masing-masing kelompok akan membuat kreasi yang berbeda-beda. Mulai dari Untuk kelompok 3 dan 4 hari ini akan berkreasi membuat dan menghias layang-layang. Berbagai peralatan yang dibutuhkan, seperti kerangka layang-layang, kertas untuk menghias, gunting dan lem telah disiapkan oleh kakak-kakak volunteer. Oya, tidak lupa kita berkreasi sambil menyanyikan lagu layang-layang loh. Hore! 

Kelompok 3 dan 4 membuat dan menghias layang-layang (Doc : 1000 Guru Tangsel) 

Aneka warna layang-layang kreasi kelompok 3 dan 4 (Doc : 1000 Guru Tangsel)

Adik-adik berkreasi dengan membuat berbagai hiasan di layang-layangnya, mulai dari gambar hewan, bunga, pahlawan kesayangan, dan tidak lupa menuliskan nama serta cita-cita mereka di layang-layang tersebut. Ada yang ingin menjadi dokter, guru, polisi hingga pilot. Wah, semoga dengan kegiatan hari ini dapat memacu semangat belajar adik-adik sehingga semakin semangat untuk menggapi cita-cita mereka. Terbang tinggi setinggi layang-layang yang mengangkasa! 
Oya, kelompok yang lain juga membuat berbagai macam kreasi yang lain, mulai dari menghias dengan cangkang telur, membuat kaos sablon celup, dan lain-lain. 

Asyiknya membuat kaos sablon celup (Doc : 1000 Guru Tangsel)


Setelah selesai berkreasi membuat aneka macam kerajinan, acara kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan dongeng dari Kak Nono. Hari ini kak nono akan menceritakan dongeng tentang kura-kura yang tidak pandai bersyukur. Adik-adik mendengarkan dongeng dengan antusias, eh tapi bukan hanya adik-adik loh yang suka mendengarkan dongeng. Kakak-kakak panitia dan volunteer pun asyik menikmati dongeng dari Kak Nono. 
Mendengarkan dongeng dari Kak Nono (Doc : 1000 Guru Tangsel) 



Dongeng memang salah satu sarana ampuh untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak dengan cara yang sangat menyenangkan. Terimakasih Kak Nono!

Setelah mendengarkan dongeng, adik-adik diajak untuk menulisakan nama dan cita-citanya di pohon harapan. Beragam cita-cita yang dituliskan, Bismillah semoga terwujud ya dik! 

Terimakasih adik-adik hebat untuk pelajaran penting hari ini. Iya, justru kita akan banyak belajar dari mereka tentang makna hidup yang sebenarnya kita cari. Lewat senyum tulus dan ungkapan-ungkapan lugu mereka, kita akan sadar bahwa sebenarnya bahagia itu sederhana. Bahwa sebenarnya ada banyak hal sederhana yang bisa membuat kita tersenyum, sayangnya tanpa kita sadari kehidupan 'orang dewasa' lah yang terlalu banyak embel-embel yang akhirnya justru menutup senyum itu. 


Sayonara adek-adek hebat, sampai ketemu di lain kesempatan! (Doc : 1000 Guru Tangsel) 


---

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan untuk kakak-kakak volunteer dan panitia. Kegiatan dimulai dengan pembagian kelomok dan dilanjutkan dengan mendirikan tenda yang akan digunakan untuk bermalam hari ini. Wah kita bakal tidur ditenda ya malam ini? yeay!

Pendirian tenda (Doc : 1000 Guru Tangsel) 

Acara malam harinya diisi dengan penampilan dari masing-masing kelompok. Dalam waktu yang cukup singkat, semua kelompok sudah mempersiapkan penampilan terbaiknya. Dan untuk kelompok 3 dan 4, kita memilih untuk menampilkan mini drama komedi dengan tema Sumpah Pemuda, dengan pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana wajah pemuda milenial hari ini.  

Kegiatan malam ini dilanjutkan dengan malam-keakraban antar panitia dan volunteer, yang diisi dengan makan malam bersama ala liwetan, kemudian perkenalan dan dilanjutkan dengan tukar-kado. Bahagianya malam minggu kali ini bisa berkumpul dengan orang-orang keren, anak muda yang punya semangat dan ambisi yang besar untuk kemajuan pendidikan di negrinya. Dari sini saya sadar bahwa sebenarnya masih banyak orang-orang baik di dunia ini, meskipun orang bilang dunia sudah semakin edan. Salah satu kalimat yang paling saya ingat adalah, dimanapun tempatnya, apapun nama gerakan atau komunitasnya, selama kita berniat untuk berbuat baik, berbagi dengan sesama, maka sudah pasti kita akan bertemu dengan orang-orang baik pula. ya semacam lu lagi lu lagi ketemunya !

Lomba antar kelompok. Semangat!! (Doc : 1000 Guru Tangsel)
Esok harinya, setelah sholat subuh acara kembali dilanjutkan dengan olahraga bersama. Dipimpin oleh para instruktur senam yang aduhai, senam pagi ini membuat semua peserta berkeringat dan bahagia. Udara segar khas pedesaan begitu terasa pagi ini, ah bahagianya! 

Setelah berolah raga, kemudian dilanjutkan dengan permainan antar kelompok. Seperti biasa, main air dan basah-basahan tentu tidak ketinggalan. Asli seru banget, kalah menang tidak masalah, yang penting semua bahagia. Yeay!

Main air yuk! (Doc : 1000 Guru Tangsel) 
Setelah bersih-bersih dan makan siang, acara ditutup dengan pembagian sertifikat dan foto bersama. Dua hari yang sangat berkesan, meskipun ini adalah pengalaman pertama ikut kegiatan 1000 guru.  Sekali lagi, selamat ulang tahun 1000 Guru Tangsel, Salam lima jari, Tangsel Selalu Di Hati. Next kegiatan semoga di lolos-in ya! hehe


---

Diakhir tulisan ini, saya akan mengulas sedikit tentang tempat kegiatan yang saya ikuti selama 2 hari ini, yaitu Kampung Konservasi Rimbun. Meskipun masih relatif baru, tempat ini cukup menarik untuk dikunjungi, terutama untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain dapat belajar bercocok tanam, mulai dari tanaman kol, wortel, hingga tomat, di tempat ini juga disedikan berbagai macam permainan untuk anak-anak. Selain itu fasilitas yang tersedia juga cukup lengkap, terdapat panggung utama, area kantin, aula, mushola, toilet dan kamar mandi, lapangan untuk kegiatan outdoor  serta arena perkemahan. Selain itu juga terdapat perpustakaan yang sangat menarik karena berada di luar ruangan dengan pemandangan alam terbuka. Membaca akan terasa lebih mengasyikan dengan ditemani kicauan burung dan gemericik suara air yang mengalir di sungai.


Kampung Konservasi Rimbun ini awalnya adalah lahan milik pribadi yang kemudian difungsikan sebagai tempat wisata alam berbasis edukasi. Rimbun terletak di daerah Ciater, Serpong, Tangsel Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tautan maps berikut : https://goo.gl/maps/b1FJqHQETh82. Akses menuju tempat ini sangat mudah dijangkau. Untuk warga Jabodetabek dapat dengan mudah diakses menggunakan KRL. Stasiun KRL terdekat adalah Stasiun Rawa Buntu, yang kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan angkutan online


Area bermain anak (Doc : 1000 Guru Tnagsel) 

Kampung konservasi ini juga telah diresmikan sebagai English Village oleh Walikota Tangerang Selatan pada tanggal 23 Oktober 2017 yang lalu. Harapannya kedepan akan seperti Kampung Inggris yang di Pare, Kediri. Selain itu, berbagai jenis kegiatan juga sering dilaksanakan di tempat ini, seperti lomba mewarnai, gathering untuk siswa TK dan lain-lain.

Wah, asyik banget ya ada tempat wisata yang edukatif dan ramah anak seperti ini di dekat Ibukota. Yuk ayah-bunda ajak buah hati belajar sambil bermain di Rimbun!

0 komentar:

Post a Comment