Tanpa bermaksud menggurui, saya
menulis ulasan ini berdasarkan pengalaman saya ketika membuat CV dan hasil
review dari beberapa CV pelamar untuk posisi Quality Assurance/Quality Control
Staff di salah satu perusahaan makanan tempat saya bekerja.
Tidak kurang dari 30 CV dan surat
lamaran dari berbagai pelamar yang saya baca. Semuanya ditulis oleh pelamar lulusan
dari perguruan tinggi ternama di indonesia, mayoritas memang fresh graduate tapi tidak sedikit pelamar
yang sudah berpengalaman.
![]() |
Sumber : https://it.dreamstime.com/illustrazione-di-stock-riassunto-di-concetto-del-cv-con-la-foto-documenti-image72894851 |
Berikut beberapa hal yang seharusnya
dapat dihindari ketika kita menulis CV (Curiculum Vitae) :
1. Kesalahan penulisan nama dan alamat
perusahaan, serta posisi yang hendak dilamar pada surat lamaran.
Sepertinya tidak mungkin ya
kesalahan seperti ini akan terjadi? Tapi hal ini memang saya temui ketika mereview CV pelamar
yang masuk. Menurut saya, kemungkinan kesalahan ini terjadi karena ketika kita
hendak melamar di beberapa perusahaan sekaligus, kita hanya meng-copy-paste dan
kemudian klik forward email tersebut, tanpa melakukan
pengecekan ulang terkait isinya. Jadi sebaiknya jangan malas untuk mereview CV yang telah kita tulis, atau jika tidak keberatan mintalah tolong orang lain untuk mereviewnya. Sehingga kesalahan sepele seperti salah tulis alamat atau typo dapat dihindari. Karena menurut saya, dengan CV yang tanpa typo hal tersebut menunjukkan bahwa kita benar-benar berusaha membuat yang terbaik.
2. Tampilan CV yang terkesan tidak ‘profesional’
Umumnya para pencari kerja akan
berlomba-lomba untuk mempercantik tampilan CV nya dengan harapan agar dilirik
oleh perusahaan. Untuk beberapa jenis pekerjaan ,CV memang harus di desain
dengan layout yang keren, misalnya
untuk pekerjaan dalam bidang creative
design.
Namun untuk pekerjaan umum, terutama
untuk posisi yang saya sebutkan sebelumnya. Tampilan yang lebih 'sederhana' dengan
penggunaan warna dan font huruf yang
sesuai justru akan lebih menarik. Saran saya jika memang tidak pandai dalam
membuat desain, bisa menggunakan template
yang ada di Ms.Word. Simpel dan terlihat profesional, dan yang pasti tidak alay.
3. Penggunaan bahasa yang tidak
konsisten dan tidak baku (tidak sesuai KBBI untuk CV Bahasa Indonesia)
Untuk penggunaan bahasa sebenarnya
bebas, namun harus tetap konsisten. Jangan
dicampur-campur. Namun, saya pribadi lebih menyarankan untuk menggunakan Bahasa Inggris. Kenapa? Karena dengan menggunakan bahasa Inggris tentu akan lebih
memudahkan kita untuk melamar di berbagai perusahaan baik nasional maupun
multi-nasional.
4. Terlalu banyak informasi yang
sebenarnya tidak perlu dituliskan dalam CV.
Karena CV baiknya tidak lebih dari 2
halaman, maka saya sarankan untuk menghilangkan bagian-bagian yang kurang
penting. Sebagai contoh, untuk riwayat pendidikan cukup dituliskan dari SMA
atau bahkan perguruan tingginya saja, tidak perlu dari TK. Karena informasi
tersebut tidak urgent untuk diketahui
oleh perusahaan dan justru akan menghabisan space
kita untuk menulis. Hal ini berlaku juga untuk informasi terkait pengalaman
organisasi/kepanitiaan yang kita miliki, tidak harus semuanya, cukup dituliskan
yang penting saja.
5. Informasi pengalaman
kerja/organisasi/kepanitiaan yang kurang detail.
Untuk pengalaman kerja baiknya dituliskan
juga detail posisi dan apa yang kita kerjakan
(jobdesk) dari pekerjaan tersebut.
Hal tersebut akan memberikan gambaran kepada recruiter terkait kemampuan dan pengalaman kerja kita sebelumnya.
Jika hanya menuliskan posisi serta perusahaan saja, hal tersebut tidak cukup
informatif.
Hal yang sama berlaku juga untuk fresh graduate, meskipun belum memiliki
pengalaman kerja tidak ada salahnya jika kita menuliskan pengalaman organisasi,
internship/magang atau hal lain dengan menyertakan detail apa yang kita kerjakan serta pencapaian yang telah kita
lakukan pada bidang tersebut. Untuk pengalaman organisasi/kepanitiaan cukup
tuliskan 3-5 saja, yang relevan dengan posisi yang akan kita lamar, tentu pilih
kegiatan yang berpengaruh terhadap kita, dimana kita memberikan kontribusi yang
nyata untuk kegiatan tesebut. Misalnya, sebagai ketua divisi Bidang Sosial di
Himpunan Mahasiswa, kemudian berikan sedikit gambaran tentang peran kita di
dalamnya.
6. Untuk kemampuan (skill) tuliskan dengan skala pengukuran yang jelas dan
terukur.
Jangan menuliskan kemampuan yang
sebenarnya tidak bisa diukur misalnya, dapat bekerja di bawah tekanan,
berkomunikasi dengan baik dll. Apakah bekerja di bawah tekanan dapat diukur? Berkomunikasi
yang baik itu seperti apa? Apalagi beberapa orang mencantumkan skala angka pada
kemampuan tersebut. Menurut saya, hal tersebut sebaiknya dihindari. Untuk
menunjukkan kemampuan (skill) yang kita
miliki dapat ditambahkan dengan pencapaian yang telah diterima, misalnya : final project, target pencapaian, pelatihan
atau sertifikasi yang telah diikuti, dan berbagai pencapaian yang relevan untuk
mendukung kemampuan kita tersebut.
7. Tambahkan pengalaman dalam kegiatan
lain (di luar kampus) yang pernah diikuti, misalnya volunteer atau kegiatan sosial yang lain.
Berikan gambaran tentang kegiatan
tersebut serta kontribusi yang kita berikan pada kegiatan tersebut. Meskipun
mungkin sebenarnya kegiatan tersebut tidak berhubungan langsung dengan posisi
yang akan kita lamar, tetapi pengalaman kegiatan lain ini dapat memberikan
gambaran tentang soft skill dan social
skill yang kita miliki. Selain itu, dengan menuliskan hal tersebut
akan menunjukkan bagaimana kemampuan kita dalam membagi waktu dan kecakapan
hidup yang kita miliki.
8. Pintar-pintarlah dalam memilih
informasi apa yang akan kita tulis di CV. Sesuaikan dengan posisi yang akan
dilamar dan kualifikasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, misalnya kita ingin
melamar pekerjaan sebagai Pengajar tentu pengalaman yang seharusnya ditulis
adalah pengalaman mengajar, bukan sertifikasi keamanan pangan yang telah
diperoleh.
---
Itulah beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan ketika kita menyiapkan sebuah CV. Memang tidak ada jaminan bahwa CV kita pasti akan 'dilirik' langsung oleh perusahaan, tapi bukankah keberhasilan juga perlu dipersiapkan? Salah satu langkah awalnya adalah dengan mempersiapkan CV terbaik, karena CV adalah bentuk representatif dari diri kita sendiri. Melalui CV orang akan mengenal siapa kita.
Tulisan ini adalah opini saya pribadi, dari seorang karyawan biasa yang masa kerjanya tidak lebih dari satu tahun. Semoga melalui tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran untuk teman-teman yang sedang menulis CV. Semoga bermanfaat!
Tulisan ini adalah opini saya pribadi, dari seorang karyawan biasa yang masa kerjanya tidak lebih dari satu tahun. Semoga melalui tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran untuk teman-teman yang sedang menulis CV. Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Post a Comment