Monday 2 April 2018

Cerita liburan di penghujung tahun 2017


Gunung Beruk – adalah salah satu destinasi wisata alam yang cukup ‘kekinian’ di Kabupaten Ponorogo sejak akhir tahun 2015 kemarin. Lokasinya terletak di desa Karang Patihan Kecamatan Balong, desa ini dulunya lebih dikenal dengan sebutan “Kampung Idiot”, karena sebagian penduduknya adalah penyandang Tuna Grahita. Jadi apa yang menarik dari desa yang disebut 'tertinggal' ini? 

Tempat ini cukup dekat dengan rumah saya di Desa Pandak, kira-kira 15 menit lah. Untuk akses menuju lokasi sebenarnya sangat mudah, dari Ponorogo menuju arah Pacitan kemudian dari perempatan Balong (Pasar Balong) ke kanan menuju arah Desa Karang Patihan, setelah sampai di perempatan Karang Patihan kemudian belok ke arah kiri dan selanjutnya hanya perlu mengikuti petunjuk jalan yang ada di sebelah kanan. Jalan menuju ke lokasi juga sudah beraspal dan juga dilengkapi dengan area parkir yang cukup luas. 

Awalnya menurut beberapa sumber, tempat wisata ini diinisiasi oleh sekelompok mahasiswa UGM yang sedang  menjalankan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Karang Patihan. Ide awalnya, ingin 'meninggalkan' kenang-kenangan yang bermanfaat untuk penduduk setempat. Nah, pada saat itu wisata alam dengan spot yang instagram-able mulai marak di berbagai daerah, seiring dengan bertambahnya kepopuleran media sosial terutama dikalangan anak muda. Dan semua pasti tau ya rumah pohon hits yang ada di Jogjakarta, nah kemungkinan niat awalnya ingin membuat tempat wisata yang seperti di Jogja tersebut. Terlebih lagi pemandangan alam di Gunung Beruk (atau lebih tepatnya ini adalah bukit ya) yang sangat mempesona.

Dengan dukungan dari Kepala Desa, pemuda (Karang Taruna), masyarakat setempat serta sosial media yang begitu luar biasa, lokasi ini pun menjadi salah satu destinasi wisata ‘hits’ yang selalu ramai dikunjungi oleh wistawan, terutama anak muda yang ingin berfoto dan mengunggahnya di media sosial. Demi sebuah eksistensi ya? hehe Tapi berkat kepiawaian memanfaatkan pasar dan momentum inilah, Gunung Beruk menjadi begitu populer. 

Awal tahun 2016 saya pernah kesana, satu-satunya icon di tempat ini adalah rumah pohon ini. Dengan latar pemandangan hijau khas pegunungan, spot ini memang cukup instagram-able ya hehe.



Rumah Pohon pertama, awal tahun 2016

Dan setelah hampir 2 tahun berselang, inovasi selalu dilakukan oleh pengelola tempat wisata ini. Mulai dari adanya penunjuk jalan yang lebih jelas, akses parkir yang lebih nyaman, disediakannya tempat/lapak untuk pedagang yang rapi dan tertata, mushola, toilet , perpustakaan, panggung utama, dan yang paling penting adalah spot-spot foto baru yang sangat beragam dan pasti instagram-able ini. Nah, inilah yang membuat Gunung Beruk tetap mendapatkan 'panggung' di hati wisatawan, kreatifitas dan inovasi membuktikan bahwa sifat tidak mudah puas dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri, meng-upgrade diri lah ya bahasa kerennya adalah kunci dari langgengnya sebuah usaha, bukan hanya memanfaatkan momen. Tapi bagaimana menjaga nyala api agar tetap berkobar, benar bukan? hehe

Spot foto baru - Rumah akar? hehe



Landmark : MT Beruk 


Ngeteh cantik di atas awan, siapa mau ikut?

Nah kalau dulu hanya ada rumah pohon yang jadi spot foto favorit, sekarang ada nih ala-ala bunga matahari di atas awan gitu, hehe Eh tapi jangan salah, perlu skill pengambilan angel foto yang tepat ya agar spot ini makin instagram-able. (Mohon maaf untuk foto-foto disini yang kurang ciamik ini, tukang jepret amatiran hehe) 

Negeri di atas awan?

Oya selain berbagai spot foto baru yang instagram-able di atas, berbagai jajanan khas seperti Nasi Goreng Tiwu dan Kicak juga juga Es Cao dan Es kelapa Ijo yang menyegarkan wajib dicoba ya kalau berkunjung ke sini. Sayangnya saya lupa mengambil foto, terlanjur laper hehe Dan satu lagi yang tidak kalah penting, masyarakat disini sangat ramah dan murah senyum ya. Kita akan bertemu dengan banyak penduduk yang sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya dan beberapa yang berkebun di area wisata ini. Back to nature lah ya inimah, interaksi dengan alam dan masyarakat sekitar. 

Jadi gimana? Tertarik untuk berkunjung ke Gunung Beruk? 

---

Semoga tempat wisata ‘kekinian’ ini bisa menjadi salah satu sumber mata pencaharian untuk masyarakat sekitar, yang akan membawa lebih banyak manfaat untuk masyarakat. Bukan hanya sekedar ‘eksploitasi’ alam berkedok pariwisata, tetapi bagaimana bersama-sama menjaga dan melestarikan alam agar bukan hanya kita yang bisa menikmati keindahannya, tetapi kelak generasi-generasi setelah kita juga tetap bisa melihat indahnya Gunung Beruk di pelosok Kota Reog ini. 

Selamat berwisata :)

0 komentar:

Post a Comment