Thursday 10 March 2016

Mi Instan Sahabat Kita Semua

Mi Instan Sahabat Kita Semua

Jika mendengar kata mi instan tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Hampir semua kalangan masyarakat  begitu familiar dengan panganan ini.

Karena mudah dan cepat menyajikannya, serta daya tahan dan daya simpannya yang relative lama, rasanya juga enak, tinggi nilai gizinya dan yang paling penting dalam jangkauan daya beli masyarakat. Selain itu juga tersedia banyak varian rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Hal-hal tersebut yang menjadikan industi mi instan semakin berkembang pesat di negeri ini.

Namun, di masyarakat sering berkembang isu-isu yang tidak benar tentang mi instan itu sendiri. Berikut akan diulas lebih jauh mengenai beberapa isu yang sering beredar di masyarakat awam mengenai mi instan. Pembahaan terkait isu-isu yang menyagkut mi instan ini dikutip dari Buku Putih Panduan Tanya jawab Mi Instan karangan F.G. Winarno.

Efek samping apakah apabila seseorang mengkonsumsi mi instan terus    menerus secara tunggal?

Yang jelas tidak ada makanan yang secara tunggal mampu memenuhi seluruh zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Demikian pula dengan mie instan, bila secara tunggal dikonsumsi secara terus-menerus tubuh akan mengalami kekurangan beberapa zat gizi. Sebetulnya mi instan paling tepat disajikan sebagai makanan pengganti nasi, jadi masih diperlukan bahan makanan lain bila digunakan sebagai menu sehari-hari.

Mengkonsumsi 4 bungkus mi instan per minggu tidak akan memiliki efek samping yang membahayakan tubuh.
Apakah pengaruh kesehatan bagi tubuh bila terlalu banyak mengkonsumsi mi instan, apakah dapat menyebabkan penyakit kanker?
        
Sejauh ini belum pernah dilaporkan suatu hasil penelitian dari lembaga penelitian yang kompeten bahwa produk mi instan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit apalagi mengakibatkan terjadinya penyakit kanker.
Mekanisme penyakit kanker bukan merupakan suatu hal yang sederhana tetapi sangat kompleks. Diantaranya disebabkan adanya senyawa karsinogen dalam suatu produk pangan. Yang perlu diketahui bahwa belum pernah ditemukan atau dilaporkan adanya senyawa karsiogen dalam produk mi instan.

Banyak diantara masyarakat yang beranggapan bahwa air rebusan mi instan sebaiknya jangan atau tidak boleh dikonsumsi karena berbahaya, benarkah itu?

Sama sekali tidak benar, justru di dalam air rebusan mi instan tersebut mengandung beberapa garam (mineral) dan beberapa vitamin yang terlarut pada saat mi instan tersebut dipanaskan atau direbus, padahal zat gizi tersebut sangat diperlukan oleh tubuh. Disaming itu membuang air rebusan mi instan dapat menurunkan rasa mi instan yang telah direncanakan, artinya rasa mi instan tidak lagi pas seperti rasa yang telah ditentukan oleh pabrik mi instan yang telah direncanakan, artinya rasa mi instan tidak lagi pas seperti rasa yang telah ditentukan oleh pabrik.

Mi instan yang dipasarkan relative sangat awet. Apakah benar mi instan tersebut tidak menggunakan bahan pengawet?

Proses pengawetan mi instan yang diproduksi di pabrik ini pada dasarnya menggunakna cara pengolahan alami, artinya pengawetannya dilakukan dengan cara pengeringan. Hal itu dilakukan untuk menurunkan kadar air serendah mungkin. Sehingga bila kadar airnya cukup rendah produk dengan sendirinya akan awet. Kadar air maksimal dalam mi instan adalah 7% dimana mikroba pembusuk tidak dapat berkembang biak pada kadar air tersebut.

Pengeringan mi instan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara penggorengan dengan minyak goreng (deep frying) dan udara panas (air drying). Sebagian besar atau lebih dari 90% mi instan dikeringkan dengan cara penggorengan.

Penggorengan dilakukan pada suhu tinggi antara 130 C - 150 C dengan suhu tinggi tersebut dapat dipastikan tidak akan ada mikroba yang tahan hidup. Kadar airnya dapat turun sampai 3% pada saat selesainya proses penggorengan. Disamping itu kadar garam dapur yang terdapat dalam mi instan pula membantu mi lebih awet. Proses pembuatan mi instan sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet apapun.

Mengapa kadang-kadang ditemukan bumbu yang terdapat pada mi instan suka menggumpal. Apakah bumbu tersebut masih aman untuk dikonsumsi?

Menggumpalnya bumbu biasanya desebabkan karena kemasannya tertusuk mi kering. Akibatnya kemasan bumbu bocor. Apabila bumbu yang menggumpal tersebut masih berbentuk kering masih aman dikonsumsi. Tetapi bila bumbu yang menggumpal tersebut telah basah dan berair, sebaiknya jangan digunakan karena biasanya telah terkontaminasi.


Itulah beberapa jawaban atas pertanyaan-pertanyaaan yang sering beredar di masyarakat. Semoga bermanfaat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman tentang mi instan itu sendiri.



0 komentar:

Post a Comment